作者
Muhammad Zulfahmi
发表日期
2008
机构
Universitas Gadjah Mada
简介
Dari sudut kesejarahan, biola di dalam kebudayaan Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara diakulturasi dari biola dalam kebudayaan Barat. Suku Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara menyebut alat musik gesek ini dengan kata †œ viol †œ. Mereka mengakultursi alat musik biola ini ke dalam kebudayaan Melayu, karena adanya hubungan dengan bangsa-bangsa Eropa seperti Portugis, Inggris dan Belanda sejak abad ke-16. Sistem akulturasi biola dalam kebudayaan Melayu mengikuti konsep kebudayaan Melayu. Alat musik biola memang berasal dari Barat, namun gaya melodi yang disajikan adalah khas Melayu. Ciri utama melodi yang disajikan adalah cenderung melodis, menggunakan modus Melayu atau Timur Tengah untuk lagu tradisionalnya yang kaya akan improvisasi melodi, variasi nada dan teknik ornamentasi. Dalam memainkan variasi melodi dan ornamentasi nada, mereka mempergunakan konsep patah lagu, cengkok, dan gerenek yang menjadi identitas budaya musikal Melayu di beberapa kawasan. Melalui alat musik biola ini, para pemusik biola mengakomodasikan konsep-konsep melodi pada kebudayaan suku Melayu dengan ciri memakai interval mikrotonal dan nadanada luncur. Suku Melayu Pesisir Timur Sumatera Utara adalah suku yang terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh kebudayaan yang datang dari luar. Namun unsur kebudayaan luar tersebut mereka gunakan sesuai dengan kepribadian dan jatidiri mereka.
From historical aspect, Violin in North of Sumatera East Coast Melayu culture is acculturated from Western cultural violin. North of Sumatera East Coast Melayu ethnic East called this grace …
引用总数
2012201320142015111