作者
Asman Sadino, Dina Rosdiana, Anas Subarnas, Riza Apriani
发表日期
2023/11/23
期刊
Pharma Xplore: Jurnal Sains dan Ilmu Farmasi
卷号
8
期号
2
页码范围
128-145
简介
Ascaris suum merupakan parasit cacing pada babi yang berkerabat dekat dengan cacing pada manusia, A. lumbricoides. Penelusuran literatur menunjukkan bahwa A. suum dapat menginfeksi manusia. Ascaris diperkirakan dapat memodulasi respons imun dan inflamasi inang, yang dapat menyebabkan hiporesponsif imun selama infeksi kronis. Pengobatan dengan obat-obat antelmintik dinilai dapat meningkatkan risiko terjadinya resistensi. Dengan demikian, diperlukan obat alternatif dari bahan alam yang lebih efektif dan minim efek samping, salah satunya dengan daun pepaya jepang (Cnidoscolus aconitifolius). Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis aktivitas antelmintik ekstrak etanol dan infusa daun pepaya jepang terhadap cacing A. suum dan telur secara in vitro. Pengujian dibagi dalam 6 kelompok besar, yaitu kelompok uji (konsentrasi ekstrak dan infusa 3%, 6% dan 9%), kelompok pembanding (pirantel pamoat 1% dan piperazin sitrat 2% untuk pengujian terhadap cacing dewasa dan mebendazol 0, 25% untuk pengujian telur cacing), dan kelompok kontrol (NaCl 0, 9% dan PGA 1%). Parameter yang dilihat berupa bentuk paralisis dan kematian cacing dewasa, serta persen inhibisi terhadap telur cacing. Hasil penelitian berupa aktivitas antelmintik yang ditunjukan ekstrak daun pepaya jepang (C. aconitifolius) terhadap cacing gelang babi dan telurnya terdapat pada konsentrasi 9% yang dibandingkan dengan konsentrasi uji 3% dan 6%, pirantel pamoat, piperazin sitrat dan mebendazol. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak daun pepaya jepang (C. aconitifolius) memiliki aktivitas antelmintik terhadap cacing gelang …