Batik fungsional sebagai salah satu strategi pengembangan industri batik dalam memasuki era industri 4.0
Prosiding Seminar Nasional Industri Kerajinan Dan Batik, 2019•proceeding.batik.go.id
Industri 4.0 merupakan fase baru dalam revolusi industri pada abad ini yang berfokus pada
interkonektivitas, machine learning dan real time data. Pada tanggal 4 April 2018
pemerintah Indonesia telah menetapkan program 'Making Indonesia 4.0', sebuah rumusan
strategi yang merupakan peta jalan terintegrasi untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 (4
IR). Salah satu sektor yang menjadi fokus penerapan 4 IR yaitu industri tekstil yang
menargetkan Indonesia menjadi produsen functional clothing terkemuka pada tahun 2030 …
interkonektivitas, machine learning dan real time data. Pada tanggal 4 April 2018
pemerintah Indonesia telah menetapkan program 'Making Indonesia 4.0', sebuah rumusan
strategi yang merupakan peta jalan terintegrasi untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 (4
IR). Salah satu sektor yang menjadi fokus penerapan 4 IR yaitu industri tekstil yang
menargetkan Indonesia menjadi produsen functional clothing terkemuka pada tahun 2030 …
Abstract
Industri 4.0 merupakan fase baru dalam revolusi industri pada abad ini yang berfokus pada interkonektivitas, machine learning dan real time data. Pada tanggal 4 April 2018 pemerintah Indonesia telah menetapkan program ‘Making Indonesia 4.0’, sebuah rumusan strategi yang merupakan peta jalan terintegrasi untuk memasuki era Revolusi Industri 4.0 (4 IR). Salah satu sektor yang menjadi fokus penerapan 4 IR yaitu industri tekstil yang menargetkan Indonesia menjadi produsen functional clothing terkemuka pada tahun 2030. Industri batik yang merupakan bagian dari industri tekstil harus bisa mengambil peran di era industri 4.0 ini agar keberadaannya tetap terjaga. Makalah ini menjelaskan salah satu strategi yang dapat dilakukan oleh industri batik dalam era industri 4.0, yaitu pengembangan batik fungsional. Batik fungsional merupakan batik yang memiliki fungsi lebih dari sekadar sebagai bahan pakaian, namun bahan tersebut dapat bersifat antibakteri, antiUV, hidrofobik (anti air), tidak mudah kusut dan tidak mudah kotor (self cleaning). Pengembangan batik fungsional dapat dilakukan dengan mengaplikasikan agen finishing fungsional pada kain, antara lain agen antibakteri komersial, agen finishing dari bahan alami dan aplikasi nanoteknologi menggunakan nanopartikel. Aplikasi nanopartikel selain dapat memberikan fungsi lebih pada batik juga dapat meningkatkan kualitas pewarnaannya. Pengembangan batik fungsional diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk batik dan melestarikan batik di era industri 4.0.
proceeding.batik.go.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果