Tangkapan udang rebon yang melimpah di Pesisir Kecamatan Seruway dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan untuk diproduksi menjadi terasi yang telah dilakukan secara turun temurun dan salah satunya dilakukan oleh Kelompok Camar Laut. Hasil produksi yang berjumlah 20-30 kg perhari dirasakan masih sangat kecil dibandingkan jumlah hasil tangkapan yang melimpah disebabkan usaha ini masih dilakukan secara tradisional dan masih memerlukan sentuhan teknologi agar dapat meningkatkan daya jual dan daya saing di pasar lokal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim Pengabdian Masyarakat Universitas Almuslim mencoba menawarkan penerapan teknologi berupa penyediaan alat penggiling dan rumah pengering. Adapun metode pendekatan yang digunakan untuk penerapan inovasi teknologi yaitu melalui pendekatan partisipatif, konseptual, teori dan praktik serta pendekatan reflektif. Perakitan alat penggiling yang dilakukan dapat menggantikan proses penggilingan dengan penumbukan yang masih tradisional dan dapat meningkatkan kapasitas produksi harian dari rata-rata 20-30 kg menjadi 30-50 kg serta modal pengoperasian alat yang masih terjangkau. Sementara perakitan rumah pengering semi tradisional secara jumlah masih belum memadai namun dapat menjamin produk menjadi lebih higienis dan menghemat penggunaan lahan dibandingkan pengeringan di lahan terbuka. Penerapan inovasi teknologi yang dilakukan terbukti dapat meningkatkan omset dari 153 juta/tahun menjadi sebesar 300 juta/tahun.