Sintesa Gula Dari Sampah Organik Dengan Proses Hidrolisis Menggunakan Katalis Asam
Proses hidrolisis merupakan satu tahap penting dari rangkaian tahapan proses produksi
bahan bakar nabati menggunakan bahan baku sampah organik. Proses hidrolisis secara
kimiawi menggunakan HCl sebagai katalis akan mengubah holoselulosa yang terdapat
pada sampah organik menjadi gula. Gula yang dihasilkan inilah yang dapat difermentasi
menjadi bahan bakar nabati. Bahan baku sebanyak 100 g dimasukkan dalam reaktor
hidrolisis sistem batch yang dilengkapi dengan pengukur tekanan dan ditambahkan larutan …
bahan bakar nabati menggunakan bahan baku sampah organik. Proses hidrolisis secara
kimiawi menggunakan HCl sebagai katalis akan mengubah holoselulosa yang terdapat
pada sampah organik menjadi gula. Gula yang dihasilkan inilah yang dapat difermentasi
menjadi bahan bakar nabati. Bahan baku sebanyak 100 g dimasukkan dalam reaktor
hidrolisis sistem batch yang dilengkapi dengan pengukur tekanan dan ditambahkan larutan …
Abstrak
Proses hidrolisis merupakan satu tahap penting dari rangkaian tahapan proses produksi bahan bakar nabati menggunakan bahan baku sampah organik. Proses hidrolisis secara kimiawi menggunakan HCl sebagai katalis akan mengubah holoselulosa yang terdapat pada sampah organik menjadi gula. Gula yang dihasilkan inilah yang dapat difermentasi menjadi bahan bakar nabati. Bahan baku sebanyak 100 g dimasukkan dalam reaktor hidrolisis sistem batch yang dilengkapi dengan pengukur tekanan dan ditambahkan larutan HCl pada perbandingan 1: 6 b/v. Hidrolisis dilakukan dengan memvariasikan suhu operasi 100-140oC, waktu proses 15-60 menit, serta konsentrasi HCl 0, 5-1%. Hidrolisat yang dihasilkan dianalisis kadar gula menggunakan metode Nelson-somogy. Hasil hidrolisis yang dilakukan pada suhu 120oC selama 30 menit serta konsentrasi HCl 0, 75% dan tekanan terukur 6 bar menghasilkan gula 27, 30 mg/mL dan yield gula sebesar 15, 07%.
ejournal.undip.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果