Secara konseptual salah satu esensi dari Ideologi dan Konstitusi Indonesia adalah adanya demokrasi di dalam sistem bernegara. Kemudian dalam perkembangannya pada Indonesia menganut sistem demokrasi konstitusional dan menganut paham konstitusionalisme dalam bernegara. Namun pada saat ini demokrasi konstitusional dan paham konstitusionalisme yang dianut Indonesia dinyatakan oleh banyak pihak belum berjalan dengan baik, dan memiliki masalah. Berdasarkan hasil survei LP3ES, demokrasi di Indonesia dinyatakan sedang mengalami kemunduran, dengan total 31 (tiga puluh satu) masalah dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia, beberapa diantaranya adalah politik uang dalam pemilihan umum, populisme dan politik identitas, korupsi politik. Metode Penelitian yang digunakan dalam menjawab permasalahan dalam tulisan gagasan ilmiah ini adalah Metode Kualitatif Deskriptif dengan Pendekatan Penelitian Fenomenologis. Teknik pengumpulan data dalam penyusunan tulisan ini dilakukan dengan mencari dan berbagai data dari mesin pencari online dalam bentuk publikasi jurnal ilmiah, surat edaran pemerintah, surat kabar, dan layanan situs web lainnya yang secara aktif membahas topik terkait Pendidikan Kewarganegaraan dengan upaya mewujudkan demokrasi konstitusional dan konstitusionalisme di Indonesia. urgennya pendidikan kewarganegaraan untuk membangun demokrasi konstitusional dan konstitusionalisme karena: pertama, kecenderungan meningkatnya tidak melek politik, dan tidak tahu cara bekerjanya demokrasi dan lembaga-lembaganya oleh warga negara. Kedua, apatisme politik yang juga meningkat dengan indikator sedikitnya warga negara terlibat dalam kegiatan politik. Dalam hal ini pendidikan kewarganegaraan dapat berperan sebagai penyemai demokrasi konstitusional dan konstitusionalisme.