Aktivitas tanin daun beluntas terhadap konsentrasi spermatozoa tikus putih jantan
RE Susetyarini - Jurnal Gamma, 2013 - ejournal.umm.ac.id
Jurnal Gamma, 2013•ejournal.umm.ac.id
Antifertilitas dari obat tradisional belum terungkap. Antifertilitas pria yang telah
menggunakan bentuk suntikan, yaitu testosteron, maka hal ini memerlukan antifertility
tanaman obat yang terungkap dari beluntas (Pluchea indica). Beluntas antifertilitas dapat
digunakan sebagai obat pada tikus (tahap uji coba pra-klinis)(Susetyarini, 2011). Penelitian
ini merupakan kelanjutan dari tanin yang dapat menurunkan potensi pembuahan sperma
tikus (Susetyarini, 2010). Penilaian tannin daun dalam mempengaruhi konsentrasi …
menggunakan bentuk suntikan, yaitu testosteron, maka hal ini memerlukan antifertility
tanaman obat yang terungkap dari beluntas (Pluchea indica). Beluntas antifertilitas dapat
digunakan sebagai obat pada tikus (tahap uji coba pra-klinis)(Susetyarini, 2011). Penelitian
ini merupakan kelanjutan dari tanin yang dapat menurunkan potensi pembuahan sperma
tikus (Susetyarini, 2010). Penilaian tannin daun dalam mempengaruhi konsentrasi …
Abstrak
Antifertilitas dari obat tradisional belum terungkap. Antifertilitas pria yang telah menggunakan bentuk suntikan, yaitu testosteron, maka hal ini memerlukan antifertility tanaman obat yang terungkap dari beluntas (Pluchea indica). Beluntas antifertilitas dapat digunakan sebagai obat pada tikus (tahap uji coba pra-klinis)(Susetyarini, 2011). Penelitian ini merupakan kelanjutan dari tanin yang dapat menurunkan potensi pembuahan sperma tikus (Susetyarini, 2010). Penilaian tannin daun dalam mempengaruhi konsentrasi spermatozoa beluntas belum dilakukan, maka perlu untuk mempelajari tanin daun beluntas terhadap konsentrasi spermatozoa. Peran konsentrasi spermatozoa dalam proses pembuahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan daun beluntas tannin terhadap spermatozoa konsentrasi tikus putih jantan. Penelitian ini menggunakan kelompok kontrol perlakuan eksperimental (tanpa memberikan tannin), memberikan kelompok perlakuan tannin dengan sebanyak 0, 8 ml ke tikus jantan dewasa putih diulang 3 kali. Memberikan waktu selama 60 hari. Pengamatan pada waktu pengobatan dihentikan (0 hari); habis setelah pengobatan, tikus yang tersisa selama 7 hari, 14 hari, dan 21 hari. Setiap kali observasi dan diambil dari epididimis tikus putih dan memberikan spermatozoa. Data dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan tes ANOVA dan Duncan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa p< 0, 05 tannin pada beluntas terbukti menurunkan konsentrasi sperma. Konsentrasi tertinggi spermatozoa ketika tikus putih jantan yang tersisa selama 14 hari setelah pengobatan dihentikan Konsentrasi terendah ketika tikus putih jantan yang tersisa selama 7 hari setelah pengobatan dihentikan.
ejournal.umm.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果