Aplikasi Model Regresi Step Wise Dalam Penentuan Hasil Jagung Putih
NN Andayani - Informatika Pertanian, 2016 - neliti.com
Informatika Pertanian, 2016•neliti.com
Jagung putih merupakan bahan pangan fungsional, khususnya di wilayah lahan kering
beriklim kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah
melepas enam varietas jagung putih dengan beragam karakter dan wilayah adaptasi.
Perakitan varietas unggul jagung putih dilakukan melalui serangkaian tahapan pemuliaan
tanaman termasuk uji karakter agronomis. Penelitian bertujuan untuk menguji model regresi
bertatar/step wise dalam menentukan peubah agronomi yang berperan terhadap hasil …
beriklim kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah
melepas enam varietas jagung putih dengan beragam karakter dan wilayah adaptasi.
Perakitan varietas unggul jagung putih dilakukan melalui serangkaian tahapan pemuliaan
tanaman termasuk uji karakter agronomis. Penelitian bertujuan untuk menguji model regresi
bertatar/step wise dalam menentukan peubah agronomi yang berperan terhadap hasil …
Abstrak
Jagung putih merupakan bahan pangan fungsional, khususnya di wilayah lahan kering beriklim kering. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah melepas enam varietas jagung putih dengan beragam karakter dan wilayah adaptasi. Perakitan varietas unggul jagung putih dilakukan melalui serangkaian tahapan pemuliaan tanaman termasuk uji karakter agronomis. Penelitian bertujuan untuk menguji model regresi bertatar/step wise dalam menentukan peubah agronomi yang berperan terhadap hasil jagung putih. Penelitian dilaksanakan pada musim hujan 2012 di KP Muneng, Jawa Timur, menggunakan rancangan acak kelompok, tiga ulangan. Tetua jagung yang digunakan adalah hasil persilangan CML140x CML264Q (Bima Putih 1). Sebanyak 14 peubah diuji tingkat signifikansinya terhadap hasil jagung. Skrining peubah yang berpengaruh signifikan terhadap hasil, jagung dilakukan dengan Model Regresi Step Wise menggunakan program SPSS dan Microstat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 14 peubah yang diamati terdapat empat peubah yang berperan terhadap hasil, yaitu bobot tongkol panen, Jumlah tongkol panen, rendemen biji saat panen, dan kadar air biji. Model regresi dari hasil penyaringan bertatar adalah y=-4, 33+ 0,763 x5+ 0,104 x9-1, 22x6+ 0,016 x4. Nilai adjusted R2 yang dihasilkan 0, 99. Hal ini menunjukkan kelima peubah bebas yang masuk dalam model merupakan peubah utama dalam menentukan hasil hibrida Bima Putih-1, dan selanjutnya dapat dijadikan sebagai acuan dalam skrining galur-galur potensial yang memberikan hasil tinggi.
neliti.com
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果