Gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat dispepsia di Klinik A Daerah Bekasi Timur
I Suri - 2020 - repository.uinjkt.ac.id
I Suri
2020•repository.uinjkt.ac.idPerubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan
saluran pencernaan. Gangguan pencernaan yang paling banyak diderita adalah dispepsia.
Dalam hal ini banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kekambuhan dispepsia.
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan metode pengambilan data
secara retrospektif melalui rekam medik pasien yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat dispepsia di klinik A daerah Bekasi …
saluran pencernaan. Gangguan pencernaan yang paling banyak diderita adalah dispepsia.
Dalam hal ini banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kekambuhan dispepsia.
Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan metode pengambilan data
secara retrospektif melalui rekam medik pasien yang bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat dispepsia di klinik A daerah Bekasi …
Perubahan gaya hidup dan pola makan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan saluran pencernaan. Gangguan pencernaan yang paling banyak diderita adalah dispepsia. Dalam hal ini banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya kekambuhan dispepsia. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional dengan metode pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik pasien yang bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pasien dan penggunaan obat dispepsia di klinik A daerah Bekasi Timur. Pemilihan sampel dengan menggunakan teknik total sampling dimana terdapat 200 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Karakteristik pasien dispepsia di Klinik A Daerah Bekasi Timur yang dominan adalah berjenis kelamin perempuan (60%), berada pada rentang umur ≥ 56 tahun (27,5%), tanpa ada penyakit penyerta (76,5%), jenis penyakit penyerta hipertensi (46,42%), frekuensi kedatangan pasien 1 kali (64,5%), dan penggunaan obat dispepsia dengan 3 kombinasi (57%). Dari hasil uji statistik dihasilkan pernyataan bahwa jenis kelamin, umur tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan frekuensi dispepsia (p > 0,05). Penyakit penyerta mempunyai hubungan yang bermakna dengan frekuensi dispepsia (p < 0,05). Jenis kelamin, umur, penyakit penyerta tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan penggunaan obat dispepsia (p > 0,05). Frekuensi dispepsia mempunyai hubungan yang bermakna dengan obat dispepsia (p < 0,05).
repository.uinjkt.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果