Hubungan Status Gizi Terhadap Kehilangan Gigi Pada Lansia di Desa Bangun Sari

Y Gumayesty, R Raviola… - Jurnal Keperawatan …, 2021 - ojsbimtek.univrab.ac.id
Y Gumayesty, R Raviola, R Ayuningsih
Jurnal Keperawatan Abdurrab, 2021ojsbimtek.univrab.ac.id
Status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat
keburukan fisik dan energy zat–zat gizi yang diperoleh dari ragam makanan yang
berdampak fisiknya diukur secara antropometri. Kehilangan gigi pada lansia menimbulkan
kurangnya kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan. Hal ini
mengakibatkan terganggunya kemampuan lansia dalam mengkonsumsi makanan dengan
tekstur keras, sedangkan makanan dengan tekstur lunak biasanya kurang mengandung …
Abstract
Status gizi adalah keadaan kesehatan individu atau kelompok yang ditentukan oleh derajat keburukan fisik dan energy zat–zat gizi yang diperoleh dari ragam makanan yang berdampak fisiknya diukur secara antropometri. Kehilangan gigi pada lansia menimbulkan kurangnya kenyamanan atau munculnya rasa sakit saat mengunyah makanan. Hal ini mengakibatkan terganggunya kemampuan lansia dalam mengkonsumsi makanan dengan tekstur keras, sedangkan makanan dengan tekstur lunak biasanya kurang mengandung vitamin, vitamin C dan serat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap kehilangan gigi pada lansia. Berdasarkan survey awal pada 25 lansia terdapat 15 lansia mengalami kehilangan sebagian gigi dan 10 lansia mengalami kehilangan seluruh gigi sedangkan status gizi terdapat 9 lansia dengan status gizi seimbang, 16 lansia status gizi yang tidak seimbang. Jenis penelitian adalah kuantitatif analitik crosssectional. Populasi penelitian adalah lansia di Desa Bangun Sari Kecamatan Kampar Kiri Hilir sebanyak 229 orang dan sampel penelitian ini adalah 70 orang. Teknik pengambilan sampel Consecutive sampling. Hasil penelitian terdapat analisis univariat menunjukkan bahwa 37% responden lansia kehilangan seluruh gigi dan analisis bivariat pada 3 variabel berhubungan signifikan dengan kehilangan gigi yaitu variabel asupan energi yang kurang sebanyak 54, 8% dengan p-value sebesar 4,048; POR= 1,449-11,306; variabel asupan protein 39 responden yang kurang asupan protein sebanyak 52, 8% dengan p-value sebesar 4,311; POR= 1,497-12,417 dan variabel index massa tubuh dari 29 responden index massa tubuh tidak seimbang sebanyak 62, 1% dengan p-value sebesar 6, 3750; POR= 2,300-19,811. Disarankan pada lansia yang kehilangan gigi untuk melakukan penggantian gigi tiruan sehingga tidak kesulitan dalam mengunyah makanan dan asupan nutrisi yang dibutuhkan tubuh tetap seimbang.
ojsbimtek.univrab.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果