Hubungan motivasi berprestasi dengan adversity quotient warga binaan remaja di LPKA kelas II Sukamiskin Bandung
MRG Putra, NO Hidayati… - Jurnal Pendidikan …, 2016 - ejournal.upi.edu
MRG Putra, NO Hidayati, I Nurhidayah
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2016•ejournal.upi.eduWarga binaan remaja memiliki hambatan dan tentangan yang lebih besar dibandingkan
dengan remaja normal lainnya. Mereka lebih beresiko mengalami gangguan psikologis
selama di LPKA, oleh karena itu Adversity Quotient menjadi salah satu aspek yang penting
dimiliki warga binaan remaja dalam menghadapi hambatan tersebut. AQ dipengaruhi oleh
daya saing, produktivitas, kreativitas, motivasi, dan belajar. Motivasi merupakan aspek yang
masih jarang diberikan kepada warga binaan remaja, sehingga penelitian ini bertujuan …
dengan remaja normal lainnya. Mereka lebih beresiko mengalami gangguan psikologis
selama di LPKA, oleh karena itu Adversity Quotient menjadi salah satu aspek yang penting
dimiliki warga binaan remaja dalam menghadapi hambatan tersebut. AQ dipengaruhi oleh
daya saing, produktivitas, kreativitas, motivasi, dan belajar. Motivasi merupakan aspek yang
masih jarang diberikan kepada warga binaan remaja, sehingga penelitian ini bertujuan …
Abstract
Warga binaan remaja memiliki hambatan dan tentangan yang lebih besar dibandingkan dengan remaja normal lainnya. Mereka lebih beresiko mengalami gangguan psikologis selama di LPKA, oleh karena itu Adversity Quotient menjadi salah satu aspek yang penting dimiliki warga binaan remaja dalam menghadapi hambatan tersebut. AQ dipengaruhi oleh daya saing, produktivitas, kreativitas, motivasi, dan belajar. Motivasi merupakan aspek yang masih jarang diberikan kepada warga binaan remaja, sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan motivasi berprestasi dengan adversity quotient pada warga binaan remaja di LPKA kelas II Sukamiskin Bandung. Rancangan peneliti an ini menggunakan metode deskriptif korelatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 orang. Instrumen yang digunakan adalah Adversity response profile (ARP) quick take untuk mengukur adversity quotient dan instrumen motivasi berprestasi dengan rentang nilai validitas 0,316-0,751 dan nilai reabilitas 0,926 untuk mengukur motivasi berprestasi. Data dianalisis dengan menggunakan distribusi frekuensi untuk analisis univariat dan uji spearmen-rank untuk analisis bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 47 responden mempunyai motivasi berprestasi yang rendah (56%) serta 52 (61, 9%) responden mempunyai adversity quotient yang sedang. Analisis korelasi Spearmen–rank menunjukan bahwa adanya hubungan antara motivasi berprestasi dengan adversity quotient dengan nilai r= 0,724 dan p value= 0, 00. Simpulan dari penelitian ini terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan adversity quotient yang bersifat positif dengan tingkat keterikatan yang kuat dan signifikan. Pendekatan keperawatan melalui model ARCS serta dikolaborasikan dengan terapi kognitif merupakan intervensi keperawatan yang bisa digunakan dalam membantu meningkatkan motivasi berprestasi dan adversity quotient pada warga binaan remaja.
ejournal.upi.edu
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果