Kajian Etnobotani Tumbuhan Obat Masyarakat Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
Journal of Global Forest and Environmental Science, 2022•ejournal.unib.ac.id
Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat untuk
penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan
sebagai obat adalah bagian daun, akar, buah, umbi, kulit, biji, batang dan getah.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Desa
Tamiai. Desa Tamiai merupakan salah satu desa di Kecamatan Batang Merangin,
Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mayoritas masyarakat Desa Tamiai adalah asli suku …
penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan
sebagai obat adalah bagian daun, akar, buah, umbi, kulit, biji, batang dan getah.
Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Desa
Tamiai. Desa Tamiai merupakan salah satu desa di Kecamatan Batang Merangin,
Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mayoritas masyarakat Desa Tamiai adalah asli suku …
Abstract
Tumbuhan obat merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat untuk penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Bagian tumbuhan yang banyak digunakan sebagai obat adalah bagian daun, akar, buah, umbi, kulit, biji, batang dan getah. Pemanfaatan tumbuhan sebagai obat sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Desa Tamiai. Desa Tamiai merupakan salah satu desa di Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Mayoritas masyarakat Desa Tamiai adalah asli suku Kerinci. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan masyarakat Desa Tamiai Kecamatan Batang Merangin Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, menganalisa cara pembuatan obat tradisional oleh ahli pengobatan tradisional (battra) dan menganalisa pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan tumbuhan obat. Responden penelitian ini terbagi 2 yaitu informan kunci (battra) dan masyarakat Desa Tamiai. Penentuan informan kunci berdasarkan keterangan Kepala Desa Tamiai, diketahui 5 orang battra. Responden dari masyarakat didapatkan dengan pengambilan sampel 10% dari jumlah kepala keluarga (83 responden dari 832 kepala keluarga). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 48 jenis tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Berdasarkan tempat tumbuhnya 66% tumbuhan obat ditemukan di pekarangan. Bagian tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat paling banyak berasal dari daun yaitu 24 jenis. Cara meramu obat yang paling banyak digunakan yaitu dengan cara direbus, mencakup untuk pengobatan 13 jenis penyakit. Tingkat pengetahuan masyarakat Desa Tamiai dalam pemanfaatan tumbuhan obat untuk menyembuhkan berbagai jenis penyakit tergolong cukup tinggi. Dilihat dari jawaban responden, sebagian besar pengetahuan masyarakat tentang tumbuhan obat didapatkan dari warisan keluarga sebanyak 65%. Masyarakat Desa Tamiai yang melakukan pengobatan sendiri ketika sakit adalah sebanyak 70%. Bahan untuk meramu obat dicari sendiri oleh masyarakat sebanyak 87%.
ejournal.unib.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果