Karakteristik Perubahan Penggunaan Lahan yang Tidak Sesuai Rencana Tata Ruang Di Koridor Lingkar Timur Sidoarjo
KW Ajimas, PG Ariastita - Jurnal Teknik ITS, 2017 - ejurnal.its.ac.id
KW Ajimas, PG Ariastita
Jurnal Teknik ITS, 2017•ejurnal.its.ac.idUntuk mempermudah akses, memecah kemacetan, serta pembangunan wilayah,
Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo membangun Jalan Lingkar Timur Sidoarjo pada
tahun 2006. Pembangunan jalan Lingkar Timur Sidoarjo dapat meningkatkan nilai lokasi
dari lahan di sekitar koridor jalan tersebut karena adanya peningkatan aksesibilitas yang
ada. Peningkatan nilai lokasi ini kemudian menyebabkan perubahan penggunaan lahan
yang tidak sesuai rencana. Karakteristik perubahan penggunaan lahan di perlukan untuk …
Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo membangun Jalan Lingkar Timur Sidoarjo pada
tahun 2006. Pembangunan jalan Lingkar Timur Sidoarjo dapat meningkatkan nilai lokasi
dari lahan di sekitar koridor jalan tersebut karena adanya peningkatan aksesibilitas yang
ada. Peningkatan nilai lokasi ini kemudian menyebabkan perubahan penggunaan lahan
yang tidak sesuai rencana. Karakteristik perubahan penggunaan lahan di perlukan untuk …
Abstract
Untuk mempermudah akses, memecah kemacetan, serta pembangunan wilayah, Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo membangun Jalan Lingkar Timur Sidoarjo pada tahun 2006. Pembangunan jalan Lingkar Timur Sidoarjo dapat meningkatkan nilai lokasi dari lahan di sekitar koridor jalan tersebut karena adanya peningkatan aksesibilitas yang ada. Peningkatan nilai lokasi ini kemudian menyebabkan perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai rencana. Karakteristik perubahan penggunaan lahan di perlukan untuk menangani perubahan lahan di koridor Lingkar Timur Sidoarjo. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik perubahan penggunaan lahan yang tidak sesuai rencana tata ruang di koridor Lingkar Timur Sidoarjo. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan dengan cara mengidentifikasi karakteristik perubahan penggunaan lahan berdasarkan jenis-jenis perubahan lahan, luas lahan, dan kecepatan perubahan lahan dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu segmentasi wilayah. Berdasarkan hasil yang ditemukan pada segmen satu, perubahan lahan pertanian menjadi permuikiman adalah 1, 3ha/th (lambat), Permukiman menjadi pergudangan adalah 0, 7 ha/th (lambat), dan pertanian menjadi pergudangan adalah 5, 9 ha/th (cepat. Perubahan). Perubahan lahan yang terjadi pada segmen 2, perubahan lahan pertanian menjadi permukiman adalah 4, 4 ha/th sedang dan pertanian menjadi fasilitas umum 6, 3 ha/th (cepat).
ejurnal.its.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果