Pengaruh Waktu Maserasi, Perlakuan Bahan Dan Zat Fiksasi Pada Pembuatan Warna Alami Daun Ketapang (Terminalia catappa Linn)

W Eriani, IH Purnama - 2017 - eprints.ums.ac.id
W Eriani, IH Purnama
2017eprints.ums.ac.id
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang mana terdapat
beberapa macam tumbuhan yang dapat dimanfaakan menjadi pewarna alami. Tren “back to
nature” saat ini menyebabkan perkembangan pengunaan bahan pewarna alami semakin
meningkat. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian untuk mendapatkan pewarna
alami. Alternatif bahan baku yang digunakan adalah daun ketapang yang segar ataupun
yang kering. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memanfaatkan daun ketapang …
Abstrak
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam yang mana terdapat beberapa macam tumbuhan yang dapat dimanfaakan menjadi pewarna alami. Tren “back to nature” saat ini menyebabkan perkembangan pengunaan bahan pewarna alami semakin meningkat. Hal tersebut mendorong dilakukannya penelitian untuk mendapatkan pewarna alami. Alternatif bahan baku yang digunakan adalah daun ketapang yang segar ataupun yang kering. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan memanfaatkan daun ketapang sebagai penghasil warna dan mengetahui pengaruh variabel penelitian yaitu waktu maserasi, perlakuan bahan dan jenis zat fiksasi. Ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode maserasi, yaitu dengan cara sampel direndam dengan variasi waktu 2, 4, 6, 8, 10 hari. Hasil ekstraksi yang menghasilkan kadar tanin terbaik pada sampel daun segar pada perendaman 6 hari dengan kadar tanin 12, 01 g/L dan perendaman 8 hari untuk daun kering dengan kadar tanin 21, 75 g/L. Kemudian kain yang telah dicelup warna difiksasi menggunakan tawas, kapur tohor dan tunjung masing-masing dengan konsentrasi yang sama yaitu 10 g/L. Parameter pengujian yang diteliti adalah kualitas uji ketahanan luntur terhadap pencucian, penodaan, gosokan basah dan gosokan kering. Dari penelitian ini pewarna alami memiliki ketahanan luntur warna terhadap pencucian dengan nilai “cukup baik”, ketahanan luntur warna terhadap penodaan dengan nilai “baik”, penodaan warna terhadap gosokan kering dengan nilai “cukup”, sedangkan penodaan warna terhadap gosokan basah menghasilkan nilai di bawah standar penilaian warna pada standar skala penodaan (Staining Scale).
eprints.ums.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果