Pengkajian residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging, ayam kampung dan ayam petelur afkir yang dijual di Kota Kupang
Konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia meningkat 10% per tahun. Antibiotika selama
ini digunakan untuk pengobatan dan sebagai imbuhan pakan agar hewan ternak bebas
penyakit sehingga proses pertumbuhan ternak tidak terhambat. Untuk memastikan produk
pangan aman untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan Batas
Maksimum Residu (BMR) yang tercantum dalam SNI 01-6366-2000 yang menetapkan
bahwa batas cemaran residu golongan tetrasiklin pada produk hewan ternak yaitu sebesar …
ini digunakan untuk pengobatan dan sebagai imbuhan pakan agar hewan ternak bebas
penyakit sehingga proses pertumbuhan ternak tidak terhambat. Untuk memastikan produk
pangan aman untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan Batas
Maksimum Residu (BMR) yang tercantum dalam SNI 01-6366-2000 yang menetapkan
bahwa batas cemaran residu golongan tetrasiklin pada produk hewan ternak yaitu sebesar …
Abstract
Konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia meningkat 10% per tahun. Antibiotika selama ini digunakan untuk pengobatan dan sebagai imbuhan pakan agar hewan ternak bebas penyakit sehingga proses pertumbuhan ternak tidak terhambat. Untuk memastikan produk pangan aman untuk dikonsumsi, Badan Standarisasi Nasional (BSN) menetapkan Batas Maksimum Residu (BMR) yang tercantum dalam SNI 01-6366-2000 yang menetapkan bahwa batas cemaran residu golongan tetrasiklin pada produk hewan ternak yaitu sebesar 0, 1mg/kg pada daging dan 0, 05mg/kg pada telur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya kandungan residu tertrasiklin didalam daging ayam pedaging, ayam kampung dan ayam petelur afkir yang dijual di Kota Kupang. Pengambilan sampel menggunakan metode Purposive Sampling. Pengambilan sampel dilakukan di pasar tradisional di Kota Kupang yaitu Pasar Inpres, Pasar Oeba dan Hypermart. Pemeriksaan sampel akan dilakukan di Laboratorium Balai Pengujian Mutu Produk Peternakan (BPMPP) Bogor dengan Metode Uji Tapis (Screening Test) Residu Antibiotik pada daging ayam secara Bioassay. Penelitian ini menggunakan 15 sampel daging dada ayam yang terdiri dari 5 daging ayam pedaging, 5 daging ayam kampung, dan 5 daging ayam petelur afkir. Hasil pengujian sampel menunjukan bahwa dari 15 sampel terdapat 2 sampel yang positif tetrasiklin yang terdiri dari 1 sampel (20%) ayam kampung dan 1 sampel (20%) ayam petelur afkir. Sampel yang berasal dari ayam pedaging, tidak ditemukan residu tetrasiklin.
ejurnal.undana.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果