Strategi, Hambatan, dan Tantangan Penanaman Nilai-Nilai Kesantunan Berbahasa Pada Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19

DP Arum, H Kurniawan, SU Hanik… - Al Qalam: Jurnal …, 2022 - jurnal.stiq-amuntai.ac.id
DP Arum, H Kurniawan, SU Hanik, ND Anggraeni
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan, 2022jurnal.stiq-amuntai.ac.id
Perubahan yang sangat signifikan dari pembelajaran luring menjadi daring memunculkan
sisi positif dan negatif, terutama dalam pendidikan moral, karakter dan kesantunan
berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Strategi penanaman
nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring,(2) Hambatan penanaman
nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring, dan (3) Tantangan
penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring. Penelitian ini …
Abstract
Perubahan yang sangat signifikan dari pembelajaran luring menjadi daring memunculkan sisi positif dan negatif, terutama dalam pendidikan moral, karakter dan kesantunan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) Strategi penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring,(2) Hambatan penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring, dan (3) Tantangan penanaman nilai-nilai kesantunan berbahasa dalam pembelajaran daring. Penelitian ini berjenis deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah guru dan siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia jenjang sekolah dasar. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi unsur kebahasaan yang terkait dengan kesantunan berbahasa yang diperoleh dari kelas daring Zoom Meeting dan Group Whatsapp. Teknik analisis data menggunakan Model Interaktif dari Miles dan Huberman. Pengujian data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk deskripsi kualitatif dengan metode informal. Diperoleh hasil penelitian bahwa kesantunan berbahasa siswa sekolah dasar di masa pandemi Covid-19 masih belum bisa dikatakan baik. Masih banyak peserta didik yang menggunakan bahasa-bahasa yang kurang sopan ketika berinteraksi dengan teman sebayanya. Hal tersebut disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang baik sehingga dapat mempengaruhi peserta didik dalam bertutur. Penggunaan media sosial dan game juga menjadi faktor penting dalam perubahan penggunaan kata-kata yang sopan. Perlu diterapkan strategi-strategi untuk memperbaiki pola penggunaan bahasa yang lebih sopan dengan pola pembiasaan dan pemberian teladan bagi peserta didik. Namun, penerapan pola tersebut tidak terlepas dari hambatan dan tantangan yang ada seperti kurangnya pendampingan dan pengetahuan orang tua, lingkungan di luar sekolah dan keluarga yang kurang baik, dan penggunaan sosial media yang berlebihan dan tanpa pengawasan.
jurnal.stiq-amuntai.ac.id
以上显示的是最相近的搜索结果。 查看全部搜索结果